Rabu, 01 Oktober 2014

Rumah Betang Desa Ensaid Panjang



Rumah betang terdapat di Dusun Rentap Selatan, Desa Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang. Rumah betang ini terletak sekitar 450 km dari Pontianak. Bangunan yang biasa dikenal dengan sebutan Rumah Betang Ensaid Panjang memiliki panjang sekitar 127 meter dan lebar 16 meter. Rumah betang ini dibangun pertama kali pada tahun 1986. Saat ini rumah betang Ensaid Panjang dihuni 99 jiwa dari 26 kepala keluarga dengan 28 bilik.
Rumah betang Ensaid Panjang berdiri di atas tiang penyanggah dari kayu, kayu tersebut biasanya merupakan kayu belian (Eusideroxylon zwagerii) dan atap terbuat dari sirap. Terdapat pagar yang menyatu dengan rumah betang pada bagian depan rumah. Pagar itu disebut pagar air yang tersusun dari kayu-kayu bulat kecil. Bagian tengah rumah betang biasanya disebut ruai merupakan ruangan yang cukup lebar dan bentuknya memanjang. Ruangan ini untuk aktivitas warga dan tempat berkumpul untuk mengadakan berbagai kegiatan. Lantai pada ruangan ini biasanya berbentuk kayu bulat kecil terbuat dari pohon jengger atau papan. Tempat duduk yang terdapat di tempat ini panjangnya 2-4 meter disebut empanggung dan terletak menempel di pagar air.

 Gambar Rumah betang Ensaid Panjang.
 
Dalam rumah betang, tempat untuk masing-masing keluarga tinggal disebut bilik. Lebar masing-masing bilik 4-6 meter dan di dalamnya terdapat ruang tamu, kamar tidur, dan dapur. Pada jaman dahulu dapur di setiap bilik terletak di depan dan dekat dengan pintu. Pada sekarang ini dapur ditempatkan di belakang rumah. Pada depan bilik dindingnya menggunakan kulit pohon meranti (Shorea sp) selain papan. Terdapat lantai dari papan diantara bilik dan ruai serta posisinya pun lebih rendah yang disebut telok. Telok biasanya digunakan warga untuk berjalan dan untuk menumbuk padi.


Gambar 2. Ruai dalam rumah betang

Pada jaman dahulu rumah betang dibuat tinggi sekitar 5-7 meter, hal ini dimaksudkan untuk menangkal tombak musuh. Agar mudah dalam penjagaan maka tangga pada rumah betang pun hanya dibuat dua buah dan terletak di samping kanan dan kiri rumah. Setelah tidak ada perang antarsuku, rumah betang pun dibangun lebih rendah yakni 1,5 meter dari atas tanah. Tangga pada rumah betang pun sudah lebih dari dua dan diletakkan di depan rumah.


 Gambar 3. Suasana di rumah betang.
 
Lokasi rumah betang Ensaid Panjang berada di tembawang Riring Selinang. Dalam bahasa suku Dayak Desa riring berarti miring, sedangkan Selinang merupakan nama anak sungai yang berada tepat di depan rumah betang. Sebelum pindah ke Riring Selinang, rumah betang Ensaid Panjang dibangun di tembawang langkar dan dihuni oleh 22 kepala keluarga (Armayadi, 2008:1).

Referensi

Armayadi, Dedy. 2008, ” Mengurai Budaya Rumah Betang Ensaid Panjang”, http://dedy armayadi.blogspot.com/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar