Rumah betang
terdapat di Dusun Rentap Selatan, Desa Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai,
Kabupaten Sintang. Rumah betang ini
terletak sekitar 450 km dari Pontianak. Bangunan yang biasa dikenal dengan
sebutan Rumah Betang Ensaid Panjang
memiliki panjang sekitar 127 meter dan lebar 16 meter. Rumah betang ini dibangun pertama kali pada
tahun 1986. Saat ini rumah betang
Ensaid Panjang dihuni 99 jiwa dari 26 kepala keluarga dengan 28 bilik.
Rumah betang
Ensaid Panjang berdiri di atas tiang penyanggah dari kayu, kayu tersebut
biasanya merupakan kayu belian (Eusideroxylon
zwagerii) dan atap terbuat dari sirap.
Terdapat pagar yang menyatu dengan rumah betang
pada bagian depan rumah. Pagar itu disebut pagar
air yang tersusun dari kayu-kayu bulat kecil. Bagian tengah rumah betang biasanya disebut ruai merupakan ruangan yang cukup lebar
dan bentuknya memanjang. Ruangan ini untuk aktivitas warga dan tempat berkumpul
untuk mengadakan berbagai kegiatan. Lantai pada ruangan ini biasanya berbentuk
kayu bulat kecil terbuat dari pohon jengger atau papan. Tempat duduk yang
terdapat di tempat ini panjangnya 2-4 meter disebut empanggung dan terletak
menempel di pagar air.
Gambar Rumah betang Ensaid Panjang.
Dalam rumah betang,
tempat untuk masing-masing keluarga tinggal disebut bilik. Lebar masing-masing bilik 4-6 meter dan di dalamnya terdapat
ruang tamu, kamar tidur, dan dapur. Pada jaman dahulu dapur di setiap bilik terletak di depan dan dekat dengan
pintu. Pada sekarang ini dapur ditempatkan di belakang rumah. Pada depan bilik dindingnya menggunakan kulit pohon
meranti (Shorea sp) selain papan.
Terdapat lantai dari papan diantara bilik
dan ruai serta posisinya pun lebih
rendah yang disebut telok. Telok biasanya digunakan warga untuk
berjalan dan untuk menumbuk padi.
Gambar 2.
Ruai dalam rumah betang
Pada jaman dahulu rumah betang dibuat tinggi sekitar 5-7 meter, hal ini dimaksudkan untuk
menangkal tombak musuh. Agar mudah dalam penjagaan maka tangga pada rumah betang pun hanya dibuat dua buah dan
terletak di samping kanan dan kiri rumah. Setelah tidak ada perang antarsuku,
rumah betang pun dibangun lebih
rendah yakni 1,5 meter dari atas tanah. Tangga pada rumah betang pun sudah lebih dari dua dan diletakkan di depan rumah.
Gambar 3. Suasana di rumah betang.
Lokasi rumah betang
Ensaid Panjang berada di tembawang Riring Selinang. Dalam bahasa suku Dayak
Desa riring berarti miring, sedangkan
Selinang merupakan nama anak sungai yang berada tepat di depan rumah betang. Sebelum pindah ke Riring Selinang, rumah betang Ensaid Panjang dibangun di tembawang langkar dan dihuni oleh 22 kepala keluarga (Armayadi, 2008:1).
Referensi
Armayadi, Dedy. 2008, ” Mengurai
Budaya Rumah Betang Ensaid Panjang”, http://dedy
armayadi.blogspot.com/.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar